Ulasan dari Agroburung edisi maret minggu ke 2

Suplai Materi Impor, Produk Langsung Ngejreng

Kiprah peternak yang satu ini tak bisa dipandang remeh, meski pelan namun pasti terus mengokohkan dirinya dilintas perkututan tanah air khususnya Jabodetabek. 10 petak kandang yang merupakan racikan terbarunya yang telah menggunakan materi indukan terbaik, yang rata-rata berasal dari sejumlah peternak beken di tanah air dan impor berkualitas. Seperti kandang The Champion’ Wira 181 Red Diamond (Alfa 1576 Indiana x KPP 8-648 N-21) X DIFA Yangming (Sadewa x Blackstone Meteor), Kandang The Basic’ KPP 13-35 N-70 (KPP 11-224 N-1 x KPP 12-111 N-13) X Kopa 2043 K-28 adik Mustika Raja (KPP12-292 N-15 x Blackstone 46 Meteor), dan Kandang New Era yang berisikan materi Wira 01 Century dan Difa Yangming, Kandang The One dengan indukan KPP 15-122 N-13 dan Grand 1-149 K-10A dan Kandang terbaik lainnya.

Kini telah sukses dan kian merata bagus turunannya, hingga banyak diminati kungmania untuk dijadikan sebagai jagoan diarena lomba maupun sebagai basic bahan ternak karena punya daya turun yang cukup bagus. “Tahun ini produksi beberapa kandang racikan baru TKL BF semakin apik kualitasnya. Dan saya optimis, semoga musim konkurs tahun ini orbitannya bisa diandalkan diarena lomba bergengsi,” tegas Andy Akbari. Apalagi setelah Erwin Pamulang Jakarta, salah satu kungmania mengoleksi hasil ternaknya karena dinilai karakter selera suaranya bagus dan tren sekarang, kini tambah banyak saja kungmania yang berminat untuk mendapatkan racikan Andi TKL BF Bekasi.

Meski demikian, Andy Akbari sang empunya tetap berpegan teguh pada hatinya untuk selalu menjunjung tinggi kejujuran. Makanya ia kerab berkomitmen pada kungmania sebelum mengambil produknya untuk lebih dulu memantau sepuas-puasnya agar nantinya nggak merasa terkecewakan. Walaupun harga yang dipatok sangat terjangkau bahkan boleh dibilang sangat murah meriah, sepasang mulai Rp500 ribu. Tapi kualitas tetap kita jaga agar supaya apa yang jadi harapan dan keingainan kungmania dapat terpenuhi.

“Pokoknya, kita kepengen memberikan yang terbaik buat semua kungmania. Inilah prinsipnya,” jelas Andy Akbari yang farmnya terletak di Jl. Lumbu Timur 1D No 93 Rt.03 Rw.031 Blok 6 Jembatan 11 Perumnas Bumi Bekasi Baru, Rawa Lumbu Bekasi 17116. Ia melanjutkan, dengan semakin berkembang baiknya orbitan TKL BF, kedepan saya berupaya untuk meningkatkan kualitas misalnya dengan menyuntik materi jawara yang telah terbukti karakter selera suaranya di lapangan. Semoga nama TKL BF bisa berkibar di pentas perkututan Jabodetabek yang kini semakin semarak gebyarnya.

“Musim konkurs tahun ini saya fokus untuk turun lomba secara total sambil aktif mengembangkan ternak, dan bertekad untuk mengibarkan bendera peternakannya secara simultan,” tandas Andy Akbari seraya menyatakan terima kasih pada seluruh kungmania yang telah mengoleksi produk TKL BF Bekasi. -

Jaja/h
(BURUNG AGROBIS No 464 Minggu II Maret 2009)

Terminal Perkutut Sukses Ekspor ke Peternak Thailand

Produk Thailand memang benar benar kembali menjadi bagian penting dalam perkembangan hobi perkutut dalam 2 tahun terakhir ini. Walau sudah sempat booming di tahun 1990-an, tapi ada perbedaan yang bisa diungkap bahwa dalam booming perkutut Thailand sejak 2006 lalu yaitu bahwa kungmania Indonesia sudah bisa mengajak merbok Tahiland untuk belanja produk Indonesia. Seperti yang dilakukan Terminal Perkutut, sebagai salah satu importir besar di Indonesia rasanya tidak berlebihan jika saat ini Terminal Perkutut bisa disebut peternak yang secara nyata membuka kembali peluang ekspor ke negeri Gajah Putih.


terminal perkutut ekspor ke peternak thailand, burung perkutut bangkok

Selama ini booming perkutut Thailand memang besar, beberapa ada yang dipakai lomba dan sebagian lagi dipakai untuk ternak, nah Terminal Perkutut yang memang sudah memiliki program breeding yang matang bisa mengoplos materi lokal dengan materi Thailand. Alhasil keberhasilan ini memang membuat peternak Thailand juga tergoda untuk belanja produk Indonesia yang memang ciamik, tentunya sesuai kebutuhan mereka. Buktinya akhir pekan lalu saja selama dua hari, beberapa peternak besar di Thailand mampir di Terminal Perkutut Surabaya, mereka membelanjakan duit bath (mata uang Thailand) dan dolarnya untuk memborong beberapa produk Indoesia.

Terminal Perkutut sebagai rujukan utama memang menjadi farm yang paling banyak menjadi pilihan peternak Thailand Selatan (Thaisel) untuk mencari bibit unggul. Dan beberapa kandang favorit Terminal sudah tentu menjadi produk yang laris, hal ini dikarenakan kualitas burungnya memang kelas 1, seperti diungkap Tuan Pa, pemilik TPP Thailand Selatan mengatakan bahwa saat ini ternakan Terminal sudah cantik-cantik tak kalah dengan Thaisel, dan Tuan Pa sebagai kungmania sejati juga tertarik untuk mengambil beberapa anakan dari peternak Indonesia (terutama Terminal Perkutut) untuk dikembangkan lagi di Thaisel. Selain TPP, juga ada SWP, MMC dan seorang kungmania binaan Tuan Pa yang selama dua hari sangat telaten memantau burung untuk dibawa ke Thailand untuk dijadikan indukan.

Peluang ekspor memang penting diperhatikan oleh semua peternak Indonesia pasalnya selama ini belanja kungmania Indonesia sudah besar, dan sebisa mungkin kungmania Indonesia juga bisa melempar produknya ke Thailand. Dan Terminal Perkutut sangat intensif dengan hal ini, bahkan beberapa teman peternak asal Surabaya juga diberikan kesempatan untuk membawa burungnya untuk ditawarkan kepada peternak Thailand untuk dipantau, beberapa diantaranya memang ada yang langsung dibungkus.

Menurut Bambang Terminal, hal semacam ini hendaknya bisa dilakukan oleh siapapun karena peluang tersebut bisa menjadi ajang promosi produk perkutut Indonesia. Lihat saja, produk Terminal Perkutut TP-666  yang booming di Indonesia juga booming di Thaisel bahkan bandrolnya kandang tersebut sudah naik menjadi Rp65 juta per booking. Wah memang layaklah sebagai apreasiasi panjang mencari formula breeding. Nah sebenarnya bukan masalah ketika kungmania Indonesia suka perkutut Thailand, tapi kita harus juga bisa membuat produk terbaik sehingga merbok Thailand juga bakal tertarik dengan produk kita. "Saat ini sudah saya rintis, dan tinggal menyambungnya saja," kata Bambang Terminal. - hen

BURUNG AGROBIS | No 463 Minggu I Maret 2009