Perkutut Juara dominasi penurunan Indukan Pejantan atau Betina

Hingga sekarang pun penurunan genetika indukan pada anak anaknya masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan kungmania. Terutama pembicaraan yang mengkaitkan dominasi gen dari betina dan jantan yang mampu menjadikan seekor perkutut bisa menjadi jawara tangguh. Apakah dominasi genetika itu turun dari bapaknya atau dari ibunya?



Benarkah irama dari ibu, kualitas suara dari bapak?

Tak dipungkiri pula bahwa tren suara yang saat ini sedang booming memang memaksa setiap peternak untuk pandai pandai memilih indukan. Namun yang pasti pilihan utamanya jatuh pada kualitas indukan jantan yang menuntut jalan double dengan latar suara belakang yang cowong panjang. Lalu bagaimanakah indukan betina yang ideal sehingga bisa menurunkan kualitas yang sama atau seimbang dengan genetika terbaik indukan jantan.

Nah polemiknya terjadi lagi saat Kungmania menginginkan benarkah sih indukan betina itu nuruni irama sementara kualitas suara dominan diturunkan oleh sang jantan? Menurut Aan GM Tasikmalaya, tidak mutlak benar bahwa irama itu dari betina sementara kualitas suara dari jantan. Sebenarnya logikanya bahwa setiap indukan yang kualitasnya baik akan menurunkan anak yang baik pula, tergantung dari kita mengoplos. Dalam hal ini perlu dijelaskan terbaik berarti memenuhi kriteria indukan seperti jalannya harus lengkap, irama oke dan yang pasti aliran darahnya juga 'darah biru".

Ada alasan yang dikemukakan oleh Aan mengapa kedua indukan harus terbaik, karena itu sudah mutlak. Tapi kalau ada yang mengatakan bahwa irama itu diturunkan dari indukan betina berarti atau memang benar dominasi darah dari indukan betina memang diambilkan dari indukan betina yang irama dan latar suaranya yang istimewa. Pun demikian dengan indukan jantan yang mampu menurunkan kualitas suara terutama ujung cowong gede, bisa saja memang kualitas indukan jantannya memang memiliki ujung cowong dan gede.

Apalagi untuk mencari betina bertipe suara gede itu sulit jadi kalaupun ada di peternak paling paling disembunyikan dan tidak bakalan dijual. Kalaupun dijual harganya bisa selangit, nah yang benar itu tadi keduanya harus dipadukan. "Sekarang kalau saya balik gimana , misalkan kualitas suaranya ujung panjang itu dari indukan betina atau sebaliknya gimana. Nah itu relatip, kelihaian memadukan indukan adalah seni setiap peternak, pun demikian saya," kata Aan pendek.

Perlu juga diingat bahwa saat memantau hasil kandang dari pasangan indukan pilihan, Kungmania harus tegas dalam mengambil keputusan. Jika sifat resesif yang diturunkan indukan meleset jauh, sebaiknya cepat dibongkar, jangan menunggu lebih lama lagi, terutama anakan yang tidak memiliki sifat kedua indukannya bisa langsung ganti paangan tanpa harus menunggu lebih lama. - hen

Burung Agrobis No.223 Minggu III Juni 2004